Rabu, 28 Januari 2009

Travelling with Esia and Sriwijaya Air


One Day Trip to Batam. Terbang Hemat 20% bersama Esia-Sriwijaya Air
Penulis : Agus Susanto
Fotografer: Yudi Febrianda



Dunia jurnalistik layaknya dunia Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM). Ada challenge(tantangan), adventure(petualangan), dan network(pergaulan) yang luas di sana. Tak begitu heran, ketika mendapatkan tawaran mewakili BTel Blogger Community dan Esia Pojok Foto untuk meliput acara pers conference kerjasama Esia-Sriwijaya Air di atas pesawat dari Jakarta menuju Batam, Jum’at (23/01/2009) lalu, penulis sangat antusias untuk menerima tantangan itu.

Sriwijaya Air, maskapai penerbangan yang menggunakan Boeing 737-300, 400 dan 700 NG, yang baru saja mendapatkan penghargaan “Indonesia Most Branded Service Award” (IndoBSA) dari MarkPlus & Co.; sebagai perusahaan yang dipersepsi masyarakat sebagai pemberi layanan yang paling berbeda (terbaik) dalam industrinya- menjadi mitra Esia dalam kerjasama kali ini.


***
Karena acaranya sangat padat (One Day Trip), hari Jum’at itu kita seperti dikejar waktu. Berangkat pagi 05:30 WIB dari rumah, dan sampai di kantor jam 06:45. Bersama rombongan jurnalis, kita berangkat dari Kantor Wisma Bakrie jam 08:17 menuju Bandara Sukarno-Hatta. Sampai di Bandara 09:00. Pesawat sedikit delay 15 menit. Untuk mengisi waktu, kita hunting gambar yang bagus di sekitar ruang tunggu. Selebihnya, ngobrol dengan teman-teman wartawan. Sebelum naik pesawat, kita foto bareng Erik Meijer, Wakil Presiden Direktur Bakrie Telecom dan Chandra Lie, Presiden Direktur Sriwijaya Air beserta para pejabat dari Esia dan Sriwijaya Air lainnya.

Kita baru take off jam 10:38. Pesawat dari maskapai penerbangan yang mendapatkan penghargaan “Safety Team” dari Boeing, USA dan “2007 Aviation Customer Partnership Award” dari Pertamina itu melayang di udara dengan tenang dan penuh kenyamanan walaupun awan berarak-beriringan, kaku-menggumpal, dan seperti memiliki kehidupannya sendiri.

Di dalam pesawat, acara tak kalah meriah. Dibagi dalam 3 sesion; Pertama, pers conference/release bentuk kerjasama Esia-Sriwijaya Air yang disampaikan oleh Ridzki Kramadibrata, Executive Vice President (EVP) Marketing, Product & CRM Bakrie Telecom dan Ibu Ruth Hana Simatupang, Public Relation Sriwijaya Air. Menurut Ridzki, ini adalah pers conference pertama kali yang diadakan di atas pesawat, dan diikuti oleh 40 orang jurnalis dari berbagai media ibukota.

Dalam penjelasannya, bagi seluruh pelanggan Esia, Wifone dan Wimode untuk setiap pembelian voucher Talktime edisi khusus akan mendapatkan diskon 20% tiket Sriwijaya Air. Esia sendiri telah menerbitkan voucher edisi khusus tersebut dengan nominal 50K sebanyak 200.000 lembar dan nominal 100K sebanyak 50.000 lembar. Diskon menarik ini berlaku dari Januari hingga Juni 2009 untuk penerbangan dari Jakarta ke semua tujuan domestik Sriwijaya Air. Hingga saat ini, maskapai penerbangan yang mempunyai motto “Fly With Smile” dan sangat memegang teguh prinsip faktor 3S (safety, security & service) itu telah melayani 31 rute penerbangan domestik, dan 1 rute regional.

Cara aktivasi voucher talktime edisi khusus Esia-Sriwijaya Air itu juga sangat mudah. Setelah beli voucher khusus, cukup kirim sms ketik : REG (spasi) ESIA ke nomor 3910. Pengirimannya pun cukup dilakukan sekali saja dengan tarif Rp. 500/sms. SMS balasan akan memberikan informasi alamat penukaran voucher untuk mendapatkan diskon 20% Sriwijaya Air yang lokasinya semua ada di Jakarta.

Sesion ke-2; tanya jawab yang dipandu oleh Dino M. Purwana, Vice President (VP) CRM Bakrie Telecom. Dalam jawabannya, dengan adanya kerjasama ini Dino menargetkan aktivasi sebanyak 100 ribu pelanggan baru, dengan asumsi penambahan revenue sebesar 15-20%. Jika mengacu pada revenue perusahaan per bulan Desember 2008, penambahan itu diprediksi akan mencapai sekitar 30 – 40M.

Sebagai sesion terakhir; door prize. Pembagian undian berhadiah HP Esia Kilau Warna untuk penumpang regular yang ada bersama rombongan kita. Tiga penumpang beruntung mendapatkan HP Esia jika menemukan amplop di bawah tempat duduk mereka. Hadiah kejutan dari Esia diserahkan masing-masing oleh Ridzki Kramadibrata dan Dino M. Purwana (mewakili Esia), dan Kapten Pilot pesawat yang bertugas. Para pemenang pun menyambut dengan gembira atas kejutan berhadiah tersebut.

Jam menunjukkan 12:00 WIB. Kita landing di Bandara Hang Nadim, Batam dengan lancar. Setiba di Bandara, kita langsung menuju ke Masjid al-Huda, masjid tua berwarna hijau dominan, di tengah hamparan bukit berkapur yang gersang dan pohon petai Cina Jawa yang semi meranggas.

Masjid yang lokasinya terdekat dengan bandara itu penuh sesak dengan mobil para jama’ah. Masjid itu sempit, tapi tak menyurutkan niat para jama’ah yang ingin menunaikan ibadah sholat Jum’at sebagai kewajiban seorang muslim.

Sehabis sholat, kita arah balik menuju bandara, kemudian belok ke kanan menuju arah Sekupang. Kita lewati Perumahan Bukit Indah Sukajadi, Hotel Vista dan RS Awal Bros. Kemudian belok ke Jalan Bunga Raya. Kita lewati Koramil Batam Timur, kemudian belok kanan menuju Jalan Pembangunan. Kita lalui Hotel Swiss-Inn, Plaza Top 100, kemudian putar balik menuju Vihara Budi Bhakti yang lokasinya di belakang Hotel Indah.

Di Vihara yang terletak di Komplek Kelenteng Tua Pekong itu, kegiatan selanjutnya adalah Journalists Amazing Games Batam yang diikuti oleh 6 kelompok jurnalis. Setiap kelompoknya terdiri dari 5 orang jurnalis. Ada kelompok Esia hijau, orange, dan kuning. Dan juga kelompok Sriwijaya merah, biru, dan putih.

Di areal Vihara itu mereka harus menemukan jawaban dari setiap petunjuk yang tertulis dalam secarik kertas di dalam amplop. Petunjuk demi petunjuk terus mereka gali. Security, penjaga warung, penjaga kelenteng, menjadi nara sumber informasi penting bagi mereka untuk mencari jawaban.

Petunjuk selanjutnya mengarah ke aktivitas belanja di Top 100 dan harus difoto. Para jurnalis membeli aneka-ragam barang tidak boleh lebih dari waktu 10 menit. Coklat, baju, roti, minuman, mereka bingung untuk membeli. Waktu terus bergerak, aktivitas kemudian menuju ke Gerai Esia Batam yang lokasinya di komplek pertokoan Nagoya.

Di Gerai yang terletak di depan mall terkenal di Batam, Lucky Plaza itu, para peserta diwajibkan menggambil gambar/memotret iklan kerjasama Esia-Sriwijaya Air. Dan sebagai penutup kegiatan, kita makan siang di Yongkee Restaurant. Sehabis makan, presentasi setiap kegiatan yang kita lakukan. Enam kelompok jurnalis mempresentasikan kegiatan seharian itu secara deskriptif. Sedangkan bagi para blogger, kita presentasi semua kegiatan dalam bentuk tulisan.

Jam menunjuk 16:00. Kita kembali ke Bandara Hang Nadim. Sekitar jam 17:00 kita take off menuju Jakarta. Dalam perjalanan, pemenang Journalists Amazing Games Batam diumumkan. Tim Esia Kuning dinyatakan sebagai pemenang dan berhak mendapatkan hadiah tiket Sriwijaya Air Jakarta-Singapure-Jakarta, plus akomodasi dan uang saku US$100. Acara pun selesai begitu pesawat kita landing di Bandara Sukarno-Hatta jam 18:25. Rombongan menuju Wisma Bakrie, kemudian bubar.


***
Semua pihak (baik Esia ataupun Sriwijaya Air) tentu berharap, kerjasama ini bisa ditingkatkan dalam bentuk kerjasama lainnya seperti harapan yang disampaikan Ridzki Kramadibrata dalam pers conference di dalam pesawat. Pelanggan Esia juga diharapkan bisa menikmati layanan terbang hemat seperti harapan Erik Meijer, dan mendapatkan kenyamanan terbang sesuai motto Sriwijaya Air; “Fly With Smile”.

So, Bravo Esia.
Bravo Sriwijaya Air.
Semoga kerjasama bisa semakin erat.



Dari Jakarta-Batam-Jakarta hingga Ciangsana, 23-25 Januari 2009
GJ/YF

Rabu, 12 November 2008

Bakrie Telecom Gandeng Pesantren

category : Bakrie Telecom
Monday, September 10, 2007 Bhirawa n/a 2 times Sebanyak 100 pesantren rencananya akan mendapat bantuan pendidikan dari Bakrie Telecom. Bentuk kerjasama tersebut diwujudkan dengan memberikan pengetahuan di bidang telekomunikasi bagi para santri dan bantuan pembangunan mesjid.

Menurut Direktur Corporate Sevices PT Bakrie Telecom Tbk Rakhmat Junaidi, pemberiaan bantuan tersebut sebagai ungkapan syukur atas pencapaian 100.000 nomor Esia dan Wifone yang dilakukan oleh jajaran direksi dan karyawan PT Bakrie Telecom.

”Bakrie Telecom Gandeng Dinari Dorong Peningkatan Pendapatan Masyarakat Rural di Bali”

Wednesday, November 12, 2008 noorman

Denpasar - 11 November 2008

Sebagai perusahaan yang bergerak dalam bidang telekomunikasi, PT Bakrie Telecom Tbk (BTEL) juga memiliki perhatian pada upaya peningkatan pendapatan masyarakat terutama mereka yang tinggal di lingkungan pinggiran perkotaan dan pedesaan. Perhatian ini diwujudkan dalam bentuk kerjasama dengan Dian Bhuanan Lestari (DINARI) untuk membuka peluang usaha di bidang telekomunikasi, khususnya telepon pedesaan (village phone).

Penandatangan kerjasama ini dilakukan kemarin di Bali oleh Vidi Rosen, General Manager Area Jatim, Bali & Nusra Bakrie Telecom (BTEL) dan Ir. Nyoman Irianto Wibawa, Direktur Utama Dian Bhuana Lestari (DINARI). Turut menyaksikan penandatangan tersebut Dhany HMS, VP Bisnis Operation Regional Indonesia Timur PT Bakrie Telecom Tbk dan Linda Arisetiawati, Manager Area Bali PT Bakrie Telecom Tbk.

“Uber (Usaha Bersama) Esia baru saja diresmikan tanggal 29 Juli 2008 dalam acara Asia Pacifik Regional Microcredit Summit. Kemudian kami menerapkan konsep ini di wilayah Bogor dan Tangerang dengan fokus membantu kehidupan ibu-ibu rumah tangga menjalankan usaha kecilnya. Hasilnya sangatlah memuaskan. Karena itu kami berniat memperluas upaya ini dengan menerapkannya di Bali”, papar Dhany HMS.

Melalui telepon pedesaan, Dhanny berharap operator Telepon Pedesaan (Village Phone Operator atau VPO) yang dikembangkan oleh Dinari akan menjalankan usaha mereka di daerah pedesaan yang sebelumnya tidak terjangkau oleh layanan telekomunikasi dan menyewakan telepon kepada lingkungan disekitar mereka dengan cara penggunaan berdasarkan per telepon. ” UBER ESIA bertujuan untuk memfasilitasi akses telekomunikasi yang terjangkau melalui cara-cara yang berkelanjutan, bermanfaat dan berdayaguna bagi masyarakat pedesaan Indonesia” papar Dhany HMS

Lebih lanjut Dhany HMS menjelaskan ”Saat ini kami meresmikan kerjasama sama dengan lembaga keuangan mikro lokal di Bali yaitu dengan Dian Bhuana Lestari (DINARI) Foundation, karena kami melihat masyarakat Bali merupakan masyarakat yang ulet dan mandiri. Sehingga kami yakin UBER ESIA dapat memberikan manfaat baik segi ekonomis maupun telekomunikasi bagi masyarakat Bali”.

UBER Esia sendiri merupakan kolaborasi antara Bakrie Telecom (BTEL), Qualcomm dan Grameen Foundation, akan bekerja sama dengan lembaga keuangan mikro lokal Indonesia untuk membantu mitra usaha kecil dalam peminjaman dana yang dibutuhkan untuk membeli sebuah “usaha” Telepon Pedesaan (Village Phone), dimana akan menggunakan teknologi 3G CDMA untuk menghadirkan layanan telekomunikasi nirkabel yang terjangkau bagi masyarakat pedesaan.
UBER ESIA akan bekerja sama dengan mitra lokal yaitu PT Dian Bhuana Lestari (DINARI) Foundation yang berdiri pada tanggal 4 June 1992 dan dipimpin oleh putra daerah Bali yaitu Bp. Ir. Nyoman Irianto Wibawa. PT DINARI lahir atas kepedulian putra daerah yatiu Bpk Ir. Nyoman Irianto Wibawa yang menginginkan masyarakat Bali dapat hidup sejahtera,
Hingga saat ini PT Dinari dibawah kepemimpinan Bp. Ir Nyoman Irianto Wibawa mampu berkembang pesat dan memiliki nasabah lebih dari 8000 nasabah dan beroperasi di wilayah Badung, Jembrana, Negara dan Tabanan. “ Kami merasa bangga dapat bekerjasama dengan Bakrie Telecom (BTEL), beserta Grameen dan Qualcoom dalam mengembangkan UBER ESIA di Bali. Kami melihat UBER ESIA dapat menjadi sumber pendapatan tambahan bagi masyarakat di Bali, khususnya didaerah pedesaan” tegas Ir Nyoman Irianto Wibawa.
Program Uber ESIA adalah bentuk usaha Bakrie Telecom dalam memperkokoh komitmen untuk menuju tata kelola perusahaan yang baik karena sebagai sebuah perusahaan nasional, BTEL meyakini bahwa perkembangan usaha BTEL juga tidak lepas dari kontribusi komunitas disekeliling BTEL. Sehingga mengembangkan komunitas menjadi prioritas utama BTEL, dan salah satunya melalui UBER ESIA.
“Kami selalu mempertimbangkan bahwa masyarakat tertinggal sebagai masyarakat yang produktif karena mereka juga memiliki hak untuk akses telekomunikasi. Namun pada kenyataannya, mayoritas masyarakat ini tidak memiliki daya beli yang cukup. Oleh karena itu, Bakrie Telecom, melalui Uber ESIA, membuka kesempatan bagi masyarakat tertinggal untuk meningkatkan daya beli mereka. Hal ini merupakan tantangan bagi Bakrie Telecom, tidak hanya untuk membantu masyarakat tertinggal meningkatkan pendapatan mereka, namun juga untuk menyediakan produk yang tepat bagi mereka.” tegas Dhany HMS.
BTEL merupakan salah satu pelopor dalam industri telekomunikasi Indonesia dan juga merupakan operator telekomunikasi nirkabel yang berkembang pesat di Indonesia sekaligus merupakan pemimpin dalam menyediakan layanan nirkabel tetap yang terjangkau bagi pelanggannya. Berdasarkan laporan terakhir, jumlah pelanggan pada kuartal II-2008 jumlah pelanggan mencapai 6,5 juta.
BTEL telah memperluas layanannya ke lebih dari 50 kota-kota di Indonesia tahun ini. Selain itu, Bakrie Telecom juga telah memperoleh lisensi sambungan langsung internasional dari pemerintah. Tidaklah mengherankan jika Bakrie Telecom memperoleh penghargaan operator CDMA terbaik berturut-turut dari tahun 2007 & 2008. Salah satu penghargaan yang diterima oleh BTEL adalah dari Frost & Sullivan pada tanggal 23 Mei 2008 sebagai Best of The Best; The Most Promicing Service Provider in Asia Pacific, yang semakin mengukuhkan posisi Bakrie Telecom di Indonesia.Untuk informasi lebih lanjut terkait Bakrie Telecom, silahkan kunjungi www.bakrietelecom.com

Esia Jangkau Kota Kecil

category : Bakrie Telecom
Monday, November 10, 2008 Batam Pos (yah) 23 times PENETRASI Esia & Wifone, layanan telepon tetap tanpa kabel dari PT Bakrie Telecom Tbk terus berlanjut di wilayah Jawa Tengah. Kini layanan Esia & Wifone bertambah lima kota lagi dengan dibukanya Magelang, Pekalongan, Batang, Temanggung, dan Muntilan.

Dengan bertambahnya ke lima kota tersebut, wilayah Jawa Tengah dan Yogjakarta tercatat sebagai daerah yang mendapatkan tambahan kota terbanyak di Bakrie Telecom.

”Sebelumnya kami telah hadir di 10 kota Jawa Tengah dan Yogyakarta. Tidak hanya di kota-kota besar seperti Semarang, Solo, Yogya, Purwokerto, atau Tegal, tapi juga menjangkau daerah yang lebih kecil seperti Wonosari, Ungaran, Salatiga atau pun Boyolali. Hal ini menunjukkan upaya kami untuk menjangkau daerah-daerah secara lebih merata guna mewujudkan tekad Bakrie Telecom untuk lebih berperan dalam memenuhi kebutuhan telekomunikasi masyarakat Indonesia,” ujar Dhanny HMS, VP Bisnis Operasional Wilayah Indonesia Timur PT Bakrie Telecom, melalui siaran pers yang disampaikan ke Batam Pos, kemarin (10/11)

Sebagai kota penghubung berbagai kota utama di Jawa Tengah yakni Semarang, Solo dan Yogyakarta maka ke lima kota tersebut memiliki kedudukan yang strategis dan penting sehingga Esia perlu membangun jaringan dan network secara penuh di kota-kota tersebut.
Potensi ekonomi kota sekunder tersebut cukup bergairah dan berperan penting dalam menopang kota-kota yang lebih besar.

Temanggung misalnya, potensi dari perdagangan tembakau dan sayur mayur sangat tinggi mengingat iklimnya yang menunjang. Demikian pula dengan Pekalongan yang dikenal sebagai sentra perdagangan batik.

Selain itu perusahaan juga mempertimbangkan potensi percakapan telepon dan sms di kota-kota tersebut. Pengalaman ketika musim lebaran 2008 dapat menjadi contoh bagaimana melonjaknya trafik percakapan telepon dan sms. Untuk daerah Jawa Tengah dan Jogjakarta lonjakan tersebut bisa melebihi 150 persen dari okupansi jaringan yang ada. Bahkan banyak pula masyarakat dan pemudik yang mengharapkan Esia & Wifone bisa segera hadir di berbagai kota kecil karena kota-kota tersebut menjadi daerah mudik mereka.

Lonjakan okupansi jarigan ini juga mencerminkan tingginya minat para pemudik yang menghendaki layanan Esia GoGo. Sebagaimana diketahui layanan Esia GoGo memungkinkan pelanggan Esia di suatu kota, misalnya Jakarta dapat tetap menggunakan telepon Esianya di kota lain ketika bepergian. Layanan ini banyak digunakan terutama ketika musim lebaran atau liburan tiba, meskipun tidak tertutup kemungkinan digunakan oleh pelanggan yang sering bepergian ke luar kota untuk urusan dinas.

Ketika musim lebaran lalu, layanan Esia GoGo untuk daerah Jawa Tengah dan Jogjakarta banyak diminati. Rata-rata untuk daerah ini mengalami permintaan layanan lebih dari 85 persen. Permintaan itu justru lebih banyak dari daerah-daerah yang lebih kecil seperti Wonosari, Klaten, Boyolali dan sebagainya. Karena itu Bakrie Telecom banyak menerima permintaan dari masyarakat untuk segera memperluas jangkauan wilayah layanannya ke berbagai kota lainnya di daerah ini.

Indosat dan Bakrie Telecom Raih BRTI Award

category : Bakrie Telecom
Wednesday, November 12, 2008 Tribun Kaltim n/a 1 times

JAKARTA - PT Indosat Tbk dan PT Bakrie Telecom (Btel) Tbk, menjadi yang terbaik dalam hal kualitas layanan kepada konsumen versi Badan Regulasi Telekomunikasi Indonesia (BRTI). Keduanya juga dianggap memenuhi aturan regulasi dan dianugrahi Best Achievement Award pada Malam Penghargaan Telekomunikasi.

Penghargaan tersebut diserahkan sendiri oleh Menteri Komunikasi dan Informasi (Menkominfo) M Nuh. Menkominfo mennyerahkan penghargaan Best Achievement Award untuk kategori penyelenggara telepon tetap (fixed line dan FWA/ Fix Wireless Acces) kepada Btel yang diterima oleh Direktur Layanan Perusahaan Btel, Rakhmat Junaidi, di Jakarta, Senin (10/11)

Sedangkan Indosat mendapat penghargaan sebagai Best Achievement Award untuk kategori penyelenggara telepon seluler yang diterima oleh Presiden Direktur PT Indosat, Johnny Swandi Sjam.

Sebagai runner-up kategori penyelenggara telepon tetap diraih PT Telkom yang diterima oleh Direktur Jaringan dan Solusi Telkom, Ermady Dahlan dari Menkominfo. Untuk runner-up kategori penyelenggara telepon seluler diraih oleh PT Excelcomindo Pratama di mana penghargaan tersebut diterima langsung oleh Presiden Direktur XL Hasnul Suhaimi.

"Untuk meningkatkan kinerja operator ada dua cara yang bisa ditempuh yaitu dengan memberi hukuman atau memberi penghargaan, tapi cara yang menyenangkan tentu dengan diberi penghargaan," kata M Nuh dalam sambutannya.

Presdir Indosat, Johnny Swandi Sjam mengungkapkan kegembiraannya atas prestasi tersebut. Dia mengungkapkan, penghargaan ini merupakan wujud kepercayaan terhadap segala upaya dan komitmen Indosat dalam mematuhi regulasi, membangun dan memberikan layanan terbaik kepada masyarakat.

Dari sisi kinerja perusahaan, Indosat baru saja melaporkan pencapaian kinerja 9 bulan 2008 yang cukup positif dan bertumbuh, dimana pendapatan usaha naik 14,9 persen dan laba bersih meningkat 1,9 persen dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya.

Perusahaan ini juga berhasil meraih total pelanggan hingga 35,5 juta sampai dengan 9 bulan 2008. Perusahaan optimis dapat mencapai semua target yang telah ditetapkan sampai dengan akhir tahun 2008. (persdanetwork/ewa)